Senin, 30 April 2018

KARTU POLITIK JOKOWI

PART 1. KARTU POLITIK JOKOWI

Hampir empat tahun Jokowi berkuasa, masih ada setahun lagi yang tersisa. Tapi politik elektoral sudah menunggu, genderang Pilpres sudah mulai bertalu-talu. Belum jelas siapa yang akan menjadi pendamping, belum pasti pula dengan siapa akan bersaing.
Masih ada beberapa bulan untuk berhitung, sebelum semuanya secara resmi bertarung. Mari menunggu langkah politik Jokowi, berapa kartu yang akan ia keluarkan lagi?
Inilah Mata Najwa, Eksklusif Kartu Politik Jokowi.
===========
Hubungan Jokowi dengan Prabowo Subianto sempat mesra. Mereka pernah naik kuda dan minum teh bareng. Tapi nampaknya kemesraan itu cepat berlalu. Makin mendekati Pemilu 2019, kemesraan itu makin dingin.
11 April kemarin, Partai Gerindra telah memberikan mandat kepada Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2019. Mandat ini sekaligus menjadi penanda kuat Jokowi akan kembali lagi bertarung dengan Prabowo Subianto.
“Nggak, biasa-biasa aja,” kata Presiden Jokowi menjawab santai tentang hubungan dengan Prabowo Subianto.
Tapi jawaban ini tidak sesantai ketika Presiden Jokowi merespon isu pesimistis tentang 2030 Indonesia bubar, seperti yang pernah sampaikan Prabowo Subianto. Dalam pidato di hadapan ribuan relawannya, Jokowi menyampaikan dengan berapi-api, bahwa Indonesia harus punya optimisme.
Ada kah nada kemarahan Jokowi di sana terhadap Prabowo?




PART 2. JOKOWI AKUI DEKATI PKS UNTUK PILPRES
 
Awalnya perbincangan Najwa Shihab dan Presiden Jokowi di Istana Bogor membahas rencana koalisi jelang Pemilu Presiden 2019. Namun tanpa ditanya, Jokowi mengungkap sudah dua kali bertemu dengan elit politik dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Secara blak-blakan dia mengungkapkan pertemuan tersebut terkait dengan pesta demokrasi Pemilu Presiden 2019. “Apa lagi yang diobrolkan kalau bukan politik tentang Pilpres,” kata Presiden Jokowi.
 Najwa Shihab menegaskan pertanyaan, "Masih membuka kemungkinan koalisi dengan PKS walaupun PKS membuat gerakan #2019gantipresiden?"
Untuk pertama kalinya Presiden Joko Widodo juga menjelaskan ide berpasangan dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Boleh saja ada gagasan (koalisi dengan Gerindra-red), ini dalam rangka kebaikan negara ke depan, kenapa tidak?” kata Presiden Jokowi.
Najwa Shihab kembali bertanya apakah peluang berpasangan dengan Prabowo masih terbuka hingga kini?
Kata Presiden Jokowi, "Pendaftaran Pilpres 2019 masih lama. Jadi segala kemungkinan masih terbuka."
Lalu siapa yang menginisiasi rencana berpasangannya Jokowi dan Prabowo?




PART 3.JOKOWI BERBURU CAWAPRES

Sejumlah tokoh partai politik mulai mengkampanyekan diri untuk menjadi cawapres pendamping Jokowi. Ada yang masih malu-malu, tapi ada juga yang secara terang-terangan mendeklarasikan diri untuk menjadi cawapres Jokowi.
Tokoh-tokoh yang mendapatkan elektabilitas menjadi cawapres berdasarkan sejumlah lembaga survei di antaranya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, M. Romahurmuziy, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan. Bagi Presiden Jokowi, tiap tokoh dan partai politik punya hak untuk mendeklarasikan cawapres.
“Partai memiliki kemerdekaan apa pun dalam rangka kepentingan politik mereka. Misalnya, ada yang mendeklarasikan cawapres, kan nggak apa-apa,” kata Presiden Jokowi.
Tapi siapa sebenarnya sosok pendamping ideal menurut Jokowi? Bagaimana pula dengan Jusuf Kalla yang masih disebut-sebut lembaga survei dalam bursa cawapres Jokowi?




PART 4. TANGKISAN JOKOWI ATAS ISU ANTEK ASNG 

Presiden Jokowi memperkirakan kampanye negatif akan kembali terjadi pada Pilpres 2019 mendatang. Pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi diserang kampanye negatif sebagai PKI, anti Islam dan antek asing.
Baru-baru ini, Presiden Jokowi disandingkan dengan antek asing. Hal ini terkait dengan pengesahan Peraturan Presiden No. 20 tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing yang dianggap sebagai pintu masuk tenaga kerja dari luar negeri.
Tapi menurut Presiden Jokowi keberadaan TKA merupakan suatu hal yang wajar di tengah globalisasi, meskipun ia tidak menampik terjadi peningkatan TKA di Indonesia dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
“Tenaga kerja kita yang ada di Cina, informasi yang saya terima ada 80 ribu. Juga tak ada masalah. Saya kira ini sebuah kepentingan ekonomi yang mau tidak mau, semua negara menerima seperti itu,” kata Presiden Jokowi.




PART 5. DI BALIK SIMBOL JOKOWI
 
Untuk pertama kali Presiden Jokowi menjelaskan posisi dirinya dalam kaitan dengan tudingan anti-Islam. Dalam Mata Najwa, Presiden Jokowi menjelaskan hubungannya dengan ulama-ulama.
Sorotan lain, Presiden Jokowi yang banyak tampil dengan gaya anak muda: berjaket jeans, motor gaul sampai olahraga tinju. Penampilan ini menimbulkan banyak spekulasi tentang pesan politik yang ingin disampaikan Presiden Jokowi. Apalagi kemunculan “gaya baru” Presiden Jokowi ini mendekati dengan Pilpres 2019.
Tapi menurut Jokowi, “gaya baru” tersebut sebagai penyegaran di tengah kesibukannya menjalani aktivitas sebagai presiden. “Mosok kita bisa melarang tafsir-tafsir. Bacaan-bacaan seperti itu. Terserah mau dibaca seperti apa,” kata Presiden Jokowi.



PART 6. UTANG MENUMPUK, INI JAWABAN JOKOWI

Presiden Jokowi dikritik dengan isu utang pemerintah. Di penghujung 2017, utang pemerintah mencapai  Rp 4.000 triliun. Penambahan utang pemerintah dianggap tidak sejalan dengan laju ekonomi nasional.
Tapi kritik atas utang pemerintah dijawab enteng Presiden Jokowi. Sebab, kata dia, Indonesia masih mendapatkan kepercayaan tinggi dari Rating Agency.
Di sisi lain, Presiden Jokowi justru mempertanyakan kritik atas utang pemerintah. Menurutnya, kritik tersebut lebih banyak muatan politisnya.
“Kalau yang satu ahli ekonomi makro, yang satu politikus (berdebat utang-red). Ya, nggak nyambung. Kalau saya lebih percaya kepada yang mengerti masalah ekonomi makro, ya Bu Sri Mulyani. Track record-nya jelas,” kata Presiden Jokowi.

Kamis, 19 April 2018

siasat berebut istana @matanajwa

PART 1. SIASAT BEREBUT ISTANA
Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy menyebut sejumlah pertemuan terjadi antara Jokowi-Prabowo. Menurutnya, pertemuan itu untuk membicarakan jalan tengah untuk menurunkan suhu politik yang makin panas. Salah satu isi pertemuan koalisi pasangan Jokowi-Prabowo di Pilpres 2019.
Tapi cerita ini dibantah Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono. Gerindra sudah menetapkan Prabowo Subianto sebagai capres 2019.
Tuan rumah Mata Najwa, Najwa Shihab berkali-kali bertanya mana yang benar?
Hari pemilihan presiden masih cukup lama tapi semaraknya sudah sangat terasa.
Nama-nama baru dan lama mulai digoreng, rezim dan oposisi saling memuji dan mencoreng.
Kata-kata dihamburkan ke berbagai penjuru untuk mengatrol jagoan atau menikam seteru.
Satu sama lain saling melirik dan memburu, entah mana yang benar dan mana palsu.    
Di tengah banjir gimmick para jurkam, akan kah nasib rakyat masih akan buram?


PART 2.OTAK ATIK KOALISASI PRABOWO-JOKOWI
 Prabowo Subianto akhirnya nyatakan menerima mandat partai untuk maju di Pilpres 2019. Namun akan kah "rematch" Jokowi-Prabowo ini menghasilkan koalisi yang sama seperti Pemilu 2014?
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, "PKS pasti bersama Gerindra."
Sekjen PAN Eddy Soeparno, "Sampai hari ini kami masih bersama pemerintah (Jokowi)."
Ketua Umum PPP Romahurmuziy, "Jokowi sulit dikalahkan, karena adanya pembuktian tingkat pertumbuhan ekonomi yang membaik."
Sementara pengamat politik Hanta Yudha menilai, "Pernyataan Prabowo Subianto masih dinamis." Bisa saja Prabowo tidak maju dalam Pilpres 2019.


PART 3.PERANG REROTIKA MEMANAS 
Adu argumen terjadi di meja Mata Najwa soal kaos bertuliskan #2019GantiPresiden . Partai oposisi menganggap kaos ini bikin panik Presiden Jokowi terlihat dari respon Jokowi atas hastag yang tersebar di media sosial ini.
Tapi reaksi Jokowi ini dibela oleh Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzly. Menurutnya reaksi Jokowi terhadap #2019GantiPresiden tidak serius. Itu sekadar candaan saja.
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu nyeletuk, "Kaosnya sudah muncul, tapi orang (capres)-nya tak muncul-muncul."
Pengamat politik dari Poltracking Indonesia, Hanta Yudha menikai perang retorika jelang Pilpres sah-sah saja, termasuk kampanye #2019GantiPresiden vs #OgahGantiPresiden2019. Sebab saat ini memang waktunya untuk memperebutkan suara dari masyarakat.
  

PART 4. KONTROVERSI PARTAI SETAN
 Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang partai setan. Pernyataan ini yang membuatnya dilaporkan oleh Ormas Cyber Indonesia ke kepolisian karena dianggap meresahkan dan bisa memecah belah bangsa.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno masih mempertanyakan sumber berita. Lebih lanjut, Eddy mengatakan itu merupakan bahasa simbolik karena tak ada pihak yang dituding.
"Ini tausiyah tak ada muatan politik di dalamnya."
Selain itu, Eddy juga mengatakan Amien sangat vokal sejak era reformasi. Menurutnya, pernyataan Amien Rais ini sudah dipolitisasi dan menjadi heboh di masyarakat.
Di pihak lain, Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan agar tokoh sekelas Amien Rais perlu menjaga kata-kata ketika berhadapan dengan publik.
"Jangan menimbulkan pemahaman yang macam-macam. Kita harus menghindari politisasi isu SARA."
  

PART 5. LAGI LAGI POLITISASI ISU SARA
 Tabloid Obor Rakyat sempat menjadi perbincangan pada Pilpres 2014 silam. Media ini dituduh menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian.
Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy mengaku pernah ditawarkan untuk menyunting informasi-informasi di media tersebut. Tapi politisi yang akrab dipanggil Romi ini menolaknya.
Menurut Romi kampanye hitam bisa saja dilakukan di Pilpres 2019 mendatang. Isu yang dimainkan antara lain soal komunisme.
Tapi dia mengingatkan agar semua kubu menjaga kontestasi ini dengan damai.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono mengatakan saat hoax soal komunisme menyebar di Pilpres 2014 Prabowo meresponnya. Kata dia, Prabowo tidak suka dan marah besar dengan penyebaran isu komunisme lewat Obor Rakyat.
"Prabowo tak suka, dia tahu dan marah besar. Dia tidak mau."
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak menyangkal adanya kepercayaan masyarakat dengan isu komunisme. Kata dia, hal ini bisa ditunjukkan dalam kebijakan pemerintah.
"Tapi kami tak mau bahas itu, karena debatable."
Hal lain yang menjadi perdebatan adalah kebijakan Tenaga Kerja Asing. Kebijakan ini dianggap memudahkan tenaga kerja dari luar negeri, khususnya Cina, untuk bekerja di Indonesia.
Namun politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu serta merta mendebat, "Ini soal tenaga kerja asing atau tenaga kerja Cina? Jangan dipersepsikan demikian dong."
  

PART 6. STIGMA BAGI JOKOWI
Tiga stigma yang ditudingkan pada Jokowi, menurut Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
"Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Jokowi dinyatakan tidak merangkul kelompok 212, tapi nyatanya Jokowi sholat bersama kelompok 212 ketika mereka berdemo."
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mendebatnya. "Kami selalu siap bila diundang ke istana."
Perang retorika dan stigma menjadi bahasan para narasumber Mata Najwa.

Rabu, 18 April 2018

THE NEW YORK TIMES AND BOSTON SCIENTIFIC: TWO DIFFERENT WAY OF INOVATING WITH INFORMATION TECHNOLOGY

  1.   Almost everybody has a story about how to save the U.S newspaper industry. The only concensus, it could all about disapper. At The New York Times, tough times have elevated IT-enabled innovation to the top of agenda. A research and development group, created in 2006, operates as a shared service across nearly two dozen newspapers, a radio station, and more than 50 Web sites.
    “Our role is to accelarate our entry onto new platforms by indentifying opportunities, conceptualizing, and prototyping ideas, “ explains Michael Zimbalist, the company’s vice president of R&D.
    Zimbalist’s staff of 12 includes experts in rapid prototyping, specialists in areas like mobile or cloud computing and data miner who probe Web site data for insight into what visitors do. They work within a common framework based on idea generation, development, and diffusion throughtout the business. Recent projects included prototypes for new display ad concepts as well as blackberry applications for boston.com and the expert site About.com. the team’s work is intended to supplement and support innovation takin place within the business unit. For example, the team is prototyping E-Ink, an emerging display technology; some business unit can’t spare the resources to investigate it.
    At NYTimes.com the design and product development group of Marc Frons, CTO of Digital Operation, worked with Zimbalist’s team and adobe developers on the Times Reader 2.0 application, the next generation, on-screen reading system it developed on the Adobe AIR platform. Frons further encourages forward on the adobe AIR platform. Frons further encourages forward thinking among his 120-person team with twice annual innovation contests. Winners receive cash, recognition and the resouces to turn their ideas into reality. Typical projects are measured against criteria like revenue potential or journalistic value. R&D projects aren’t. “Since we build software, there’s mo huge capital investment up front,” Frons says, “which allows us to experiment. The emphasis in on rapid development.”
    Times Widgets, a widget-making platform, was a contest winner, as was the recently launched Times Wire, a near real time customizable interface for online contest. “We’re trying to solve specific problems and think about where the business is going,” Frons says. Frons is focused on enhancing revenue, cutting cost, and increasing efficiency through process improvements and automation.
    The New York Times has launched a cool interactive map the shows the most popular Netflix rentals across 12 U.S metropolitan areas: New York, San Fransisco/Bay Area, Boston, Chicago, Washinton, Los Angeles, Seattle, Minneapolis, Denver, Atlanta, Dallas and Miami. If you’re a Netflix junkie and a closet Twilight fan (and you live in major U.S. city), your rental habits are now on display. To create the map, The New York Times partnered with Netflix. The map is a graphical database of the top 100 most-rented. Netflix film of 2009 laid on top of maps. With it you can graphically film of 2009 laid on top of maps. With it you can graphically explore top 2009 Netflix movies based on three criteria: film that were hated or loved by critics, an alphaberical list, and most rented. For example, select most rented, and when you place the mouse over a zip code, a window pops up showing you what the top Netflix rentals are for that specific region.
    Some trends are not surprising: The most popular Netflix movie of 2009 was The Curious Case of Benjamin Button, although Slumdog Millionaire and Twilight were both in the top 10. Milk, the story of San Fransisco and othert city centers, but not so much in suburbs of southern cities (such as Dallas and Atlanta). Mad Men, the 1960s-set drama about advertising execs, was hot at all in Miami.
    The map does show some interesting trends: Big block-busters were not as popular in city centers (wanted and Transformers : Reverge of the fallen, barely made a splash in the city center of Manhattan and San Fransisco), although this could be due to the fact that a lot of people see blockbusters in movie theaters. Last Chance Harvey, a romantic comedy staring Dustin Hoffman and Emma Thompson, was enjoyed in wealthier suburbs (such as Scarsdale), but not in city centers (such as Manhattan). Tyler Perry’s movies (Tyler Perry’s Madea Goes to fail and Tyler Perry’s the Family that Preys) were popular in predominantly black neighborhoods.
    Much of what has been innovative thus far at The New York Times can be classified as process or product innovation. Typically, a healty and growing company should be content with focusing 90 to 95 percent of its innovation dollars on such core business innovation and 5 percent or 10 percent on new business models, says Mark Johnson, chairman of strategic innovation consultancy Innosight. However, he adds, “The newspaper industry is in so much trouble at business model innovation is more important than ever.”
    Now is a good-and bad-time for fostering such innovation. “You’ve got the leadership’s attention you need,” says Johnson. “But it’s harder in the sense that there’s an urgency to fix the financials, and being patient in the way you need to be for a new business model to unfold is a very difficult thing to do.”
    The New York Times is focused on experimenting with a number of different initiatives, but Boston Scientific faces a much different challenge: how to foster innovation without risking the disclosure and leakage of very valuable intellectual property. And the company has turned to technology to help find the right mix of access and security.
    Boston Scientific wants to tear down barriers that prevent product developers from accessing the research that went into its sucessful medical devices so that they can create new products faster. But making data too easy accessible could open the way to theft of information potentially worth millions or billion of dollars. It’s a clasic corporate data privacy problem.
    “The more info you give knowledge workers, the more effective they can be in creating a lot of value for the company,” says Boris Evelson, a principal analyst at Forrester. “This creates disclosure risk-that someone’s going to walk away with data and give it to competitor.”
    This tension compels the $8 billion company to seek out software that allows the broader engineering community to share knowledge while managing access to product development data, says Jude Currier, cardiovascular knowledge management and innovation practices lead at Boston Scientific. “Active security is the way to address this problem,” Currier says.
    That is, regularly monitor who’s accessing what, and adjust permission as business condition change.
    Keeping the pipeline of new stents, pacemaker, and catheters fresh is especially important because heart-related item account for 80 percent of Boston Scientific’s sales. Over the past few years, engineers have been focused on quality system improvements, Currier says. Boston Scientific had inherited regulatory problems from acquisition it made during that timr. Now that those situations are addressed , the company is ready to reinvigorate internal innovation.
    Boston Scientific is piloting invention Machine’s Gold fire software, which, Currier says, provides the right mix of openness and security for data. Before, Boston Scientific’s product developers worked in silos with limited access to research by colleagues on different product lines. Information was so locked down that even if scientists found something useful from a past project, they often didn’t have access to it. “We’re changing that.” Currier says.
    Gold fire makes an automated workflow out of such tasks as analyzing markets and milking a company’s intellectual property. It combines internal company data with information from public sources, such as federal government databases.
    Researchers can use the software to find connections among different sources, for instance by highlighting similar ideas. Engineers can use such analysis to get ideas for new products and begin to study their feasiblility. The goal is to have any engineer be able to access any other engineer’s research.
    “The people in the trenches can’t wait for that day to arrive,” he says.
    Athough the goal is more openness, not all data stay open forever. For example, as a project gets closer to the patent application stage, access the data about it is clipped to fewer people, Currier says.
    He adds that since installing goldfire, patent applications are up compared to similar engineeting groups that do not use the Goldfire tool. “we have had to educate people that we aren’y throwing security out the window but making valuable knowledge available to the organization,” he says. 






    1.Seperti yang dinyatakan dalam kasus, The New York Timesmemilih untuk menyebarkan inovasi dukungan kelompok mereka sebagai sebuah layanan di seluruh unit bisnisnya. Menurut anda apakah pengertian tersebut? Keuntungan apa yang didapat dari pemilihan pendekatan tersebut? Apakah ada kelemahannya juga?
menurut pendapat saya, apa yang dikemukakan oleh Mark Johnson yang mengemukaan bahwa apabila The New York Times tetap memiliki model terdahulu dalam menjalankan bisnisnya maka sisi pendapatan untuk perusahaan akan menurun, saya sangat sependapat karena dari artikel yang saya baca The New York Times telah melakukan tindakan yang tepat dalam menghadapi masalah tersebut yaitu dengan pengembangan inovasi baru terhadap bisnisnya. disinilah peran teknologi dan informasi sangat penting dan berpengaruh.
shared service , infrastruktur teknologi informasi sebagai pilar utama disamping tiga pilar penting lainnya yaitu Organisasi, masyarakat dan Proses. Tujuan lain inovasi ini juga untuk memberikan kesempatan kepada anggota di semua unit usaha untuk dapat saling berperan aktiv membangun The New York Times
saya punsetuju dengan pernyataan Mark Johnson, bahwa sebuah perusahaan yang sehat dan berkembang harus memfokuskan bisnisnya terhadap inovasi bisnis inti sebanyak 90-95% sedangkan sisanya 5-10% untuk model bisnis baru. Tetapi menurut saya hal ini tidak mudah dilakukan karna pada umumnya model  bisnis baru yang dibentuk sangatlah memerlukan perhatian extra sehingga pada prakteknya pemimpin dihadapkan dengan pilihan berat untuk dapat fokus pada salah satu moedl bisnis.
          The New York Times awalnya adalah koran harian Amerika Serikat dalam bentuk konvensional yaitu tulisan diatas kertas, namun seiring perkembangan teknologi koran konvensional mulai ditinggalkan sehingga banyak penerbit surat kabar yang bertumbangan. Untuk menghindari kebangkrutan seperti yang dialami penerbit Amerika lainnya, The New York Times mengeluarkan beberapa strategi diantaranya membuat situs berita portal NYTimes.com dan membuka pintu kerjasama dengan perusahaan bisnis yang terkait dengan bidangnya yaitu berkerjasama dengan Netflix, perusahaan penyewa kaset film untuk memetakan film yang paling dibenci atau paling disukai diberbagai daerah di Amerika.

Dengan membuka unit usaha bersama New York Times berharap akan berdiri lebih kokoh karena ditopang oleh mitra-mitra yang lain.
Keuntungan memilih pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
  • Memperluas cakupan bisnis usaha
  • Lebih banyak ide dari mitra, sehingga mudah berinovasi
  • Membagi resiko dan biaya dengan mitra
  • Meningkatkan pendapatan
  • Dapat menerapkan system informasi lebih luas
  • Kegiatan bisnis bisa berjalan lebih efektif dan efisien
  • perusahaan akan terbentuk dan berkesinambungan, sehingga membuat perusahaan menjadi kokoh karena karyawan turut langsung melakukan inovasi ini.
  • membuka interaksi baru dengan masyarakat atau golongan metode yang lebih luas tidak terpaku hanya melalui majalah/news paper,
  • kemudahan memberikan masukan, mengikuti teknologi informasi yang sedang berkembang, memperluas jaringan dengan berbagai jenis kelompok.
  • loyalitas karyawan semakin tinggi sehingga karyawan leluasa menuangkan ide – ide baru sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

 Sedangkan kelemahannya sebagai berikut :
Kelemahan dari cara ini adalahketika memasuki  proses pengambilan keputusan cara ini akan  memakan waktu lebih lama, karena karyawan yang terlibat mencakup  di semua unit usaha dan di semua tingkatan. Back groun yang berbeda dan juga tingkat intelektual yang berbeda sering menimbulkan perpecahan dan ketidaksesuaian.

  • Kurang dapat menjamin kerahasiaan perusahaan
  • Inovasi yang dibuat dengan mudah dapat ditiru karena informasi sengaja dibiarkan terbuka
  • Pencurian data yang dapat merugikan New York Times
  • Hak intelektual kurang dihargai
  • Pesaing dapat membaca kondisi New York Times sehingga bisa membuat strategi untuk menjatuhkan
  • Produk baru yang diluncurkan tidak akan menjadi ekslusif dan suprise untuk pelanggan.





2.Boston Scientific menghadapi tantangan dengan menyeimbangkan keterbukaan dan berbagi dengan keamaan dan kebutuhan pembatasan akses ke informasi. Bagaimana penggunaan teknologi yang dapat memungkinkan perusahaan untuk mencapai kedua tujuan tersebut pada waktu yang bersamaan? Perubahan budaya apa saja yang dibutuhkan untuk kemungkinan tersebut? Apakah hal-hal tersebut menjadi sangat penting daripada teknologi terkait isu di atas? Berikan beberapa contoh untuk mendukung jawaban anda.
Hal positif yang diambil dari teknologi informasi ini adalah adanya keterbukaan informasi antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya sehingga dapat saling mendukung dalam mencapai .
Hal negativ dari teknologi ini adalah kemudahan mengakses web site antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dan dari masyarakat merupakan sesuatu pasti terjadi.dampak negatif  yang ditimbulkan antara lain yaitu  pesaing akan mudah untuk mendapatkan berbagai informasi yang sebenarnya merupakan rahasia perusahaan. Maka sangatlah perlu dilakukan pembatasan terhadap informasi perusahaan yang bersifat rehasia. Contoh teknologi ini adalah untuk informasi-informasi yang sifatnya rahasia perusahaan, harus dbuat agar tidak sembarang orang  dapat mengakses informasi tersebut. hanya boleh orang-orang yang mendapatkan wewenang  saja yang dapat mengaksesnya dengan mengunci informasi dan menggunakan kata sandi yang hanya orang – orang berkempentingan yang dapat membuka informasi tersebut, sehingga dampak negatif dapat menjadi sangat minimal
Jika ditanya budaya apa yang memungkinkan untuk menjaga keseimbagan tersebut, maka saya berpendapat yaitu dengan budaya “bijak dalam bekerja dan bijak dalam menggunakan teknologi yang ada”. Budaya dalam mengantisipasi dampak negatif dari keterbukaan informasi sangatlah penting  dikarenakan teknologi hanyalah sebagai alat dan sarana saja sementara informasi rahasia perusahaan adalah segalanya.
Boston Scientific melakukan penggabunganuntuk mengontrol yang menghambat akses informasi satu sama lain sehingga terjadi keterbukaan akses informasi  dan juga hal ini dapat mempermudah untuk mengembangkan produk atau inovasi baru. Agar dapat meminimalkan segala dampak negatif  yang adaa dari hal ini diperlukan sisitem untuk membatasi akses tersebut, Boston scientific menggunakan  cara ‘’active security”  dan oleh Boston Scientific menggunakan sebuah software yang dinamakan Sofware Gold Fire, software ini berfungsi untuk Memonitor aktivasi dan siapa yang meng akses dan konten apa yang diakses,Menetapkan aturan prosedur untuk mengakses, Melakukan review dan memelihara sistem keamanan.

Boston Scientific adalah perusahaan alat kesehatan yang hampir semua produknya menghandalkan teknologi, yang tentunya penggunaan teknologi harus dapat dioptimumkan penggunaannya tetapi harus juga dijaga kerahasiaannya. Dengan teknologi karyawan dapat berkerja lebih efisien dan efektif, namun Informasi yang mudah di akses mempunyai dampak negatif yang berdampak langsung terhadap kerugian bagi perusahaan. Untuk mengatasi kerugian dan memaksumumkan penggunaan teknologi perlu adanya proteksi data-data penting perusahaan dan pembatasan akses hanya untuk yang berkepentingan dapat mengaksesnya. Selain itu perlu adanya pengedukasian karyawan bahwa setiap gadget, komputer dan server yang mempunyai akses ke data dan system selalu di jaga betul dengan password and double key untuk membukanya.
Contohnya :”Setiap karyawan yang meninggalkan meja kerja dalam waktu yang lama seperti makan siang atau meeting di luar kantor selalu mengkunci laptop atau PC nya dan hanya karyawan tersebut yang dapat mengakses”








3.Peta penyewaan video yang dikembangkan oleh The New York Timesdan Netflix grafis menampilkan film populer di seluruh lingkungan dari kota-kota besar di Amerika Serikat. Bagaimana Netflix menggunakan informasi ini untuk meningkatkan bisnis mereka? Dapatkah perusahaan-perusahaan lain mengambil keuntungan dari data ini? Bagaimana? Berikan beberapa contoh.
New York Times dan Netflix grafis mengembangkan peta penyewaan video yang menampilkan film-film popular di seluruh lingkungan dari kota-kota besar di Amerika Serikat sebaga upaya untuk memberikan informasi kepada para client/konsumen tentang film-film apa saja yang pada saat ini paling disukai dan paling tidak disukai oleh masyarakat di setiap negara – negara bagian di mana pelanggan berada. disini juga menampilkan judul-judul film yang paling banyak disewa oleh pelanggan. Informasi ini tentu sangat berguna bagi Nefflix untuk mengambil keputusan. Dengan informasi tersebut dapat terlihat pemetaan permintaan masyarakat. Dengan demikian dapat diputuskan film apa yang dapat  diperbanyak dan film-film apa yang harus dibatasi.
dengan adanya sistem  penerapan informasi seperti ini dapat menjadi keuntungan perusahaan – perusahaan lain karena dalam  peta tersebut menunjukkan tingkat permintaan masyarakat pada film-film tertentu, sehingga dapat dimanfaatkan oleh  perusahaan pesaing untuk kepentingan bisnisnya.

Peta interaktif yang menunjukkan rental Netflix yang terkenal di 12 area kota besar US: New York, San Francisco / Bay Area, Boston, Chicago, Washington, Los Angeles, Seattle, Minneapolis, Denver, Atlanta, Dallas, dan Miami, telah memberikan kemudahan bagi para peminat penyewaan film, dimana kebiasaan sewa sekarang ada pada layar.
Peta adalah database grafis dari 100 top Netflix paling-menyewa film diletakkan di atas peta. Dengan itu kita dapat mengeksplorasi secara grafis film Netflix berdasarkan tiga kriteria: film yang dibenci atau dicintai oleh kritikus, daftar abjad, dan paling disewa.
Beberapa kecenderungan: film Netflix tahun 2009 yang paling popular adalah The Curious Case of Benjamin Button, meskipun Slumdog Millionaire dan Twilight kedua dalam 10 besar. Milk, sebuahkisah aktivis San Fransisco Harvey Milk, sempat populer di San Francisco dan pusat kota lainnya, tapi tidak begitu banyak di pinggiran kota selatan (seperti Dallas dan Atlanta). Mad Men, sebuah drama 1960 mengatur tentang eksekutif periklanan, pernah hot di bagian Manhattan dan Brooklyn, tapi tidak di setiap kota besar lainnya. Ini hampir tidak disebutkan di Denver dan Dallas, dan tidak sama sekali di Miami.
Peta ini menunjukkan beberapa kecenderungan menarik: Big Blockbuster tidak
seperti yang populer di pusat kota (Wanted dan Transformers: Revenge of the Fallen, hampir membuat percikan di kota pusat Manhattan dan San Francisco), meskipun hal ini bisa disebabkan fakta bahwa banyak orang melihat Blockbuster di bioskop. Last Chance Harvey, sebuah komedi romantis yang dibintangi Dustin Hoffman dan Emma Thompson, pernah dinikmati dalam pinggiran kaya kota (seperti Scarsdale), tetapi tidak di kota pusat (seperti Manhattan). Film Tyler Perry (Tyler Perry Madea Goes to Jail dan Tyler Perry’s The Family That Preys) sangat populer di lingkungan yang didominasi kulit hitam
Bagi perusahaan lain, hal ini sangat berguna, seperti penyaluran film-film original. Data yang diperoleh dapat membantu pendistribusian film ke daerah yang bayak peminatnya.

Jumat, 13 April 2018

@matanajwa episode"AMUK MASSA"

MATA NAJWA
Part 1 - Amuk Massa

Sepasang Kekasih Dipersekusi atas Nama Moral

  

Peristiwa amuk massa di Cikupa, Tangerang pada 11 November 2017, menjadi memori pedih yang sulit dihapus dari ingatan M dan R.
R mengisahkan, sebelum peristiwa Cikupa terjadi, hubungannya dengan M telah terjalin sekitar 1,5 tahun, “saat ini ini kami sudah menikah, kami pacaran 1,5 tahun dan memang sudah merencanakan pernikahan.” Tutur R.
Saat peristiwa amuk massa di Cikupa, M mengaku baru tinggal di daerah tersebut selama 2 minggu. “Karena baru 2 minggu, belum kenal siapa-siapa dan belum sempat sosialisasi.
Sementara R mengaku, cukup jarang singgah ke kontrakan M. Pada Sabtu malam (11/11/2017), R datang untuk mengantarkan makanan ke kontrakan M, “Saya waktu itu membawa nasi dan telur dadar, masak sendiri dari rumah. Dan pada saat itu ada orang datang mengetuk pintu.”
Hingga peristiwa amuk massa terjadi pada Sabtu malam, M dan R digerebek warga karena dituduh berbuat asusila, bahkan M dan R dipaksa telanjang hingga video peristiwa ini viral di media sosial.
Akibat kejadian ini, kondisi psikologis M dan R terpukul dan harus menjalani konseling hingga saat ini. “Saya belum kembali bekerja.” ungkap R, “masih ingin tenang di rumah, belum ada aktivitas yang kami lakukan. Masih didampingi terus oleh pihak kepolisian.” M korban amuk massa.






MATA NAJWA
Part 2 - Amuk Massa

Ketua RT, Aktor Intelektual Persekusi Cikupa

 

  Polisi telah tetapkan 6 orang tersangka, pelaku pengeroyokan atas pasangan M dan R di Cikupa, Tangerang, yang saat ini telah diadili dan menanti vonis pada 12 April 2018. Ironisnya, diantara 6 tersangka ini adalah ketua RT dan ketua RW setempat, yang diduga sebagai aktor intelektual dibalik peristiwa amuk massa.

Kapolresta Tangerang AKBP HM Sabilul Alif, menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan hasil penyidikan, bahwa ketua RT menggedor pintu kontrakan M, menuding M dan R telah melakukan perbuatan asusila, dan melakukan aksi main hakim sendiri.
“Motif ketua RT itu karena mau ada sanksi sosial, karena dia merasa seorang tokoh yang punya wewenang untuk memberikan sanksi.” ungkap AKBP HM Sabilul Alif.
Mengalami perlakukan kasar dan tudingan yang mempermalukan, keluarga korban M dan R menyerahkan ganjaran atas para pelaku pada hukum yang berlaku.
“Saya serahkan ke polisi dan pengadilan untuk hukum, saya mau yang setimpal saja, Kalau bisa cukup ini saja kejadian persekusi ini di Indonesia, ke depan jangan ada lagi. Negara kita kan negara hukum, semua ada aturannya.” ungkap N ayah korban R.


MATA NAJWA
Part 3 - Amuk Massa

Amplifier Berujung Maut


1 Agustus 2017 menjadi hari yang tragis bagi Muhammad Al Zahra atau yang akrab disapa Zoya. Dituduh mencuri amplifier atau pengeras suara di sebuah mushala, di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Zoya tewas dihakimi massa.
Siti Zubaidah, istri Zoya mengaku tak menyangka suaminya melakukan tindak pidana. Di mata Zubaidah, Zoya dikenal sebagai sosok suami yang bertanggung jawab dan pekerja keras. Kematian Zoya menjadi pukulan berat bagi keluarganya.
“Saat ini, sehari-hari saya menjalani hidup dari para relawan yang sudah membantu saya dan keluarga.”
Zubaidah dan buah hati yang kini kehilangan tulang punggung keluarga hanya bisa bertanya, kenapa massa tega menghabisi nyawa suaminya?



MATA NAJWA
Part 4 - Amuk Massa

Harapan Istri Zoya, Korban Aksi Main Hakim

Ditinggal sang suami yang tewas dihakimi massa, meninggalkan kesedihan mendalam bagi Zubaidah. Ia kini harus berjuang sendiri membesarkan seorang anaknya. “Saya sulit menjelaskan kepergian suami kepada anak saya, biasanya suami saya sering salat bareng bersama anak saya, itu yang sering ditanyakan anak saya.”
Namun Zubaidah tak mau larut dalam kesedihan. Hidup terus berjalan, dan motivasi untuk membesarkan buah hatinya menguatkan Zubaidah menghadapi cobaan. Zubaidah hanya berharap, aksi main hakim sendiri di negeri ini tak lagi terulang.
“Saya berharap agar tidak ada kasus main hakim sendiri lagi sampai menghilangkan nyawa seseorang. Cukup keluarga saya saja.”



MATA NAJWA
Part 5 - Amuk Massa

Rokok Elektronik Dibayar Nyawa


Harga sebuah rokok elektrik atau vape harus dibayar dengan nyawa.
Abi Qowi Suparto, pemuda 22 tahun, tewas akibat pendarahan otak setelah dianiaya beramai-ramai, karena dituduh mencuri vape.
Rosani Nina Sari, Ibunda Abi terpukul mengetahui kenyataan anaknya tewas dianiaya. “Saat ini saya belum bisa pulang ke rumah, aku masih belum kuat, aku masih mengingat aku punya anak satu yang masih belum tuntas, yang harusnya masih harus aku urus.”
Keluarga tidak tahu menahu tentang kasus pencurian yang dituduhkan pada anaknya, kabar pertama diterima saat Abi telah dalam kondisi kritis.
“Pertama aku tidak tahu anakku diduga mencuri vape, malam tanggal 28 ayahnya mendapat telepon memberitahukan Abi dalam kondisi kritis.”



MATA NAJWA
Part 6 - Amuk Massa

Sayembara Berujung Persekusi Maut

Mengetahui fakta bahwa Abi tewas dianiaya, keluarga menuntut keadilan dengan menempuh jalur hukum.
“Sebenernya saya sudah mengikhlaskan, tapi 2 hari setelah acara tahlilan, datang temennya Abi menunjukan video penganiayaan Abi, keponakanku telepon ke abangnya, bilang ini tidak bisa dibiarkan, harus dilaporkan ke polisi, nanti banyak peristiwa seperti Abi lagi.” Kata Rosani, Ibu Abi, korban aksi main hakim sendiri.
Saat ini 5 pelaku penganiayaan atas Abi telah diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sementara 1 orang terduga pelaku lainnya masih buron.

Kamis, 05 April 2018

MUSLIHAT BISNIS UMRAH @matanajwa

Mata Najwa
Part 1 - Muslihat Bisnis Umrah

Muslihat Bisnis Umrah

         Dalam setahun 160.000 orang menjadi korban bisnis umrah. Total uang yang ditilap dari korban mencapai lebih dari 3 triliun rupiah.
Tawaran umrah murah memang menggiurkan, tapi sayang banyak yang hanya berkedok mendulang rupiah.
Dugaan penipuan travel Amanah Bersama Ummat Tours atau Abu Tours yang paling akhir terjadi misalnya melibatkan uang korban hingga Rp 1,8 triliun.
Salah satunya seorang tukang becak usia 64 tahun yang sangat ingin ke tanah suci. Ia memaksa diri menabung dari nafkah Rp 50.000 per hari selama 8 tahun. Namun semuanya kandas. Gagal umrah, uang Rp 16 juta pun melayang.




 Part 2 - Muslihat Bisnis Umrah

Cerita Korban Travel Abu Tours

 

Muhammad Syahban Munawir, korban Abu Tours sempat terlantar.
Sesampainya di Bandara King Abdul Azis, ia terlunta-lunta, tak ada pihak Abu Tours yang menjemput.
Ia harus berkeliling di Madinah untuk mencari hotel.
Salah satu agen travel Abu Tours menyatakan penyesalannya. Sambil menitikkan air mata, katanya, "Jemaah saya mayoritas orang-orang tidak mampu, yang pasrah. Ini menjadi beban moral bagi saya."
Pernyataan ini ditanggapi tukang becak calon jemaah, korban Abu Tours, "Saya pasrah, sabar saja, karena bukan saya saja yg mengalami hal ini, yang senasib dengan saya."


Mata Najwa
Part 3 - Muslihat Bisnis Umrah

Korban First Travel Masih Terus Berharap

 

Setahun berlalu, nasib para korban travel umrah First Travel masih terkatung-katung. Anak korban First Travel menuturkan, "Pertama kali saya membayar Rp 17 juta untuk ibu saya dan telah menunggu selama setahun, sejak Desember 2016 hingga Januari 2017.”
“Ibu saya sudah dijadwalkan diberangkatkan. Ibu saya sudah datang ke Jakarta dari kampung, tapi malah dibatalkan. Itu yg membuat sakit hati."
"Pada tanggal 2 April saya diminta tambah Rp 2,5 juta untuk bisa diberangkatkan, ternyata saat ramadan 2017, kembali batal berangkat."
"Masalahnya saya yang mengurus proses pemberangkatan untuk ibu dan keluarga saya sehingga jadi beban moral bagi saya."
"Ibu saya meninggal 24 Agustus 2017, dalam penantian, tanpa berhasil berangkat ke tanah suci."
Menteri Agama menanggapi, "Kisah para korban umrah murah ini membuat geram."
Lebih lanjut Menteri Agama menuturkan, "Sejak peristiwa First Travel, kami betul2 perketat regulasi dan pengawasan. Selama ini kami merasa baik2 saja, namun sejak 4 tahun terakhir mulai muncul masalah umrah karena meningkatnya animo jemaah umrah."




Mata Najwa
Part 4 - Muslihat Bisnis Umrah

Modus Skandal Umrah Murah

 

Modus perusahaan travel yang bermasalah yakni menawarkan perjalanan umrah dengan biaya murah berkisar Rp14-15 juta, dengan kedok harga promo.
Polri mengungkap, "Ketika kita sidik kasus First travel, dana yang ada dalam rekening perusahaan sangat menyedihkan, hanya ditemukan uang Rp 1 juta."
"Jualan umrah murah jadi beban perusahaan tersebut hingga perusahaan gagal memberangkatkan. Nasib jemaah yg belum berangkat tergantung pendaftar jemaah baru,"jelas Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Panca Putra.
Sementara anggota DPR Arteria Dahlan menyatakan," Saat saya di komisi VIII, saya mendengar statemen orang Kementerian Agama yang menyalahkan jemaah karena tergiur harga murah. Ini membuat geram."
"Dalam rapat di DPR beberapa waktu lalu, saya sudah berusaha sopan, berusaha santun, tapi saya terlalu geram untuk menahan kata-kata itu," lanjut Arteria Dahlan.
Pernyataan anggota DPR ini ditanggapi Menteri Agama," Kasus ini harus kita lihat secara komprehensif, ini seperti fenomena gunung es. Umrah ini kan urusan masyarakat, namun memang masalah regulasi menjadi persoalan."
YLKI menambahkan,"Ini masalah dari hulu dan hilir. Pemberian ijin terlalu jor-joran diberikan tapi seleksinya dan kriterianya tidak jelas. Padahal ini ceruk pasar yg sangat menggiurkan, sehingga sangat mungkin ada pihak-pihak yang ingin meraup untung."

 
 
 
 
 Part 5 - Muslihat Bisnis Umrah

Penipuan Umrah Murah Berlanjut, Solusi?

 

Penipuan umrah murah masih terus marak terjadi, bahkan dilakukan biro travel umrah berizin. Fakta ini memicu perdebatan antara Menteri Agama dan anggota DPR Arteria Dahlan.
"Justru karena sudah berizin, membuat korban semakin banyak karena tak menaruh kecurigaan. Jadi masalahnya ada di regulasi penerbitan izinnya. Kasih warning dong ke konsumen, blacklist travel yg menawarkan harga di bawah batas bawah, " kata Arteria Dahlan.

Dijawab Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin," Jangan hanya berargumen dan melontarkan tudingan. Regulasi itu ada, tapi kita baru tahu ada persoalan setelah ada kejadian wanprestasi. Awalnya kan dengan Rp 15 juta jemaah tetap bisa diberangkatkan. Baru belakangan diketahui merekan menggunakan skema ponzi setelah muncul persoalan. Sekarang kita sudah perketat regulasi, harga minimum ditetapkan 20jt, jadwal tunggu maksimal 3-6 bulan."
Arteria Dahlan masih mempertanyakan, "Kok kejadian di tahu 2016 baru dicabut 2017. Seperti First Travel kan sudah kita sounding sejak setahun yg lalu, tapi tidak segera ditangani."





Mata Najwa
Part 6 - Muslihat Bisnis Umrah

Waspada Pilih Travel Umrah

Total ratusan ribu calon jemaah umrah gagal berangkat, dana yang mereka setor pun melayang. YLKI melihat respon pemerintah sangat lamban dalam menghadapi kasus umrah murah. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyatakan, "Kalau sekarang memperketat regulasi, itu belum menyentuh substansi masalahnya. Itu hanya menyentuh kulit-kulitnya saja."
Sementara Menteri Agama menyatakan, "Kontrol lebih sulit, karena ternyata ada perusahaan, seperti First Travel, yang tak tergabung ke asosiasi."
Sekjen Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Firman M. Nur menyatakan, "Perlu kecerdasan dari semua pihak, kita harus pastikan biro tersebut berizin, dan cek rasionalitas harga yg ditawarkan. Sistem MLM dan skema ponzi tidak boleh diterapkan di bisnis travel umrah."