Kamis, 29 Maret 2018

@ mata najwa (GADAI NYAWA DI NEGERI ORANG)

PART 1. GADAI NYAWA DI NEGERI ORANG
           Indonesia tersentak. Lagi, buruh migran dihukum mati di Arab Saudi. Zaini Misrin, warga Bangkalan-Madura dihukum pancung di tengah berbagai kejanggalan dan proses hukum yang tengah diajukan Indonesia.

Hukuman pancung bagi Zaini Misrin bisa jadi bukanlah yang terakhir. Masih ada deretan nama buruh migran yang terancam hukuman mati. Salah satunya Tuti. Sang ibunda
Iti Sarniti menceritakan duka dan gelisahnya pada Najwa Shihab.
"Tahun 2010, Tuti dan saya berangkat ke Arab Saudi. Kontraknya 2 tahun. 3 bulan di sana masih bisa komunikasi. Setelah itu tidak ada lagi komunikasi. Saya tidak percaya Tuti bisa membunuh. Dia anaknya pendiam."
"Katanya, Tuti membunuh majikannya yang sudah tua di Arab Saudi," cerita Iti sambil menangis di hadapan Najwa Shihab.
Iti harus bolak balik ke Jakarta selama 2 tahun untuk mencari kejelasan atas kasus Tuti di Arab Saudi. "Tahun 2012, saya berangkat ke Arab Saudi dibiayai oleh pemerintah. Saya sudah bertemu dengan Tuti di penjara. Tuti menceritakan bahwa ia dirayu untuk melakukan hubungan seksual dengan majikan laki-lakinya yang sudah tua, dan Tuti mendorong majikannya karena membela diri," papar Iti sambil menahan tangis.
Hariyanto, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia yang mendampingi Iti menambahkan, "Tuti mendapat pelecehan seksual dari 9 orang laki-laki di tengah pelariannya menuju Mekkah, kami menuntut keadilan hukum atas peristiwa yang menimpa Tuti ini."


PART 2. CURAHAN HATI ANAK ZAINI MISRIN
          Zaini Misrin, buruh migran asal Bangkalan, dihukum pancung di Arab Saudi. Keluarga kaget karena hukuman tersebut dilakukan tanpa pengumuman resmi pemerintah Arab Saudi. Kedua anak Zaini sudah hadir di panggung Mata Najwa, Saiful Toriq dan Mustofa Kurniawan.
"Satu hari sebelum eksekusi, Abah menelepon tidak menceritakan akan dihukum. Ia  menanyakan kabar," kata Saiful.
"Saya pernah bertemu Abah saat tahun 2013 dan 2015, Abah sehat," kata Syaiful.
Sementara Mustofa hanya 4 kali berjumpa dengan Zaini Misrin sepanjang hidupnya.
Toriq menceritakan bagaimana Zaini memperoleh tindak kekerasan oleh para polisi di penjara, supaya mau mengaku melakukan pembunuhan majikannya. "Abah dipukul pakai kayu, dicambuk, dipaksa, disuruh mengaku. Abah tidak tahu sama sekali penyebab tewas majikannya. Abah di sana bekerja sebagai sopir."
Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant Care mengatakan, pemerintah baru mengetahui kasus ini pada 2008. "Saat persidangan berlangsung, Zaini tidak didampingi oleh pengacara, translatornya pun dari kepolisian yang memaksa Zaini mengakui perbuatan membunuh majikannya," ungkap Wahyu.
Vonis hukuman mati sudah dijatuhkan di pengadilan, sehingga fakta-fakta baru terkait kasus ini tidak bisa menjadi bukti baru.
Kepada Najwa Shihab, Mustofa menunjukkan foto Zaini yang diambil dari handphone yang ia sembunyikan di kasur penjara. Bahkan saat berada di penjara, Zaini juga masih mengirimkan uang untuk membiayai kehidupan anak-anak di Indonesia.
Kekhawatiran Saiful Toriq dan Mustofa kini tertumpu pada ibu mereka setelah ayahnya tewas dihukum pancung. Sang ibu, menurut kedua anaknya, mengaku dirayu majikannya. Padahal kontrak kerja di Arab Saudi baru dijalani dua bulan dari tiga tahun yang disetujui, sehingga sang ibu pun tidak bisa pulang.
PART 3. SERUAN KORBAN PANCUNG KEPADA PRESIDEN 
            Dalam suasana sedih, tak ada yang bisa saya perbuat selain mendoakan supaya Abah saya tenang di alam sana, mungkin sudah menjadi takdir Abah, ajalnya di tangan algojo Arab Saudi.
Meski sudah melalui perjuangan panjang selama 14 tahun mencari keadilan itu hanya sebatas mimpi Abah.
Abah sempat bilang “Nak kita akan kumpul di Madura” ini yang membuat saya sedih dan terpukul ternyata mimpi itu kandas dan bahkan jenazah Abah pun tak bisa pulang ke Madura.
Saya berharap kepada pemerintah semoga apa yang terjadi kepada Abah saya tidak terjadi lagi buat TKI-TKI yang lain. Semoga yang menimpa saya tidak terjadi pada anak-anak Indonesia lain, " surat Mustofa Kurniawan, putra Zaini Misrin yang dihukum pancung di Arab Saudi bagi Presiden Jokowi.
"Saya minta ke Presiden, supaya saya bisa bertemu dengan keluarga majikannya Tuti. Saya mau sujud memohon maaf agar keluarga mereka memaafkan Tuti. Tolong bantu saya. Tuti anak pertama saya. Dia tidak banyak bicara, kalau saya tidak tanya dia tidak cerita. Saya minta anak saya dibebaskan saya mohon doanya dari semua," derai air mata Iti Sarniti-ibunda Tuti, buruh migran yang divonis hukuman mati.
PART 4. ADELINA PULANG TINGGAL NAMA            
          Adelina Sau tewas di rumah sakit setelah disiksa majikannya di Malaysia. Ibunda Adelina, Yohana Banunaek dan Juru Bicara Keluarga Adelina, Amrosius Ku, hadir di Mata Najwa melalui perjalanan jauh dari NTT. Mereka harus naik motor, mobil bak terbuka dan bus untuk sampai ke bandara Kupang dan diterbangkan tim Mata Najwa ke Jakarta.
Mereka bersedia berbagi cerita duka dengan harapan tak ada lagi warga NTT yang jadi korban seperti Adelina. Adelina bekerja ke Malaysia saat ia berusia 15 tahun. Ia diajak oleh calo bernama Martinus yang kini sudah diciduk polisi.
"Setelah 1 tahun pulang dengan selamat dari Malaysia, namun hanya membawa uang Rp 3 juta. Dia juga pulang tidak punya paspor,"Juru Bicara Keluarga Adelina, Amrosius Ku.
Ibunda Adelina sempat melarang saat Adelina akan berangkat lagi bekerja di Malaysia, "Karena Adelina baru pulang dari Malaysia.
"Saat Adelina pergi, calo yang menjemput Adelina memberikan Yohana uang Rp 200.000 dengan tujuan Yohana mengizinkan Adelina pergi. Namun Yohana tidak tahu ketika akhirnya Adelina berangkat lagi.
Adelina masih di bawah umur untuk bekerja di luar negeri. Hal ini menyisakan pertanyaan, benarkah Adelina jadi korban penjualan manusia?

PART 5. SINDIKAT BISNIS MANUSIA 
           Kasus meninggalnya Adelina, buruh migran asal NTT, di tangan majikan di Malaysia menguak kembali dugaan bisnis perdagangan manusia.
Keluarga sempat tak percaya saat mendapat kabar Adelina meninggal dunia di Malaysia, "Nama marga di paspor Adelina berbeda dengan marga keluarga, hingga akhirnya polisi datang ke rumah dengan membawa foto Adelina."
Keluarga sampai sekarang tidak mengetahui kesalahan Adelina. Namun, keluarga sudah mengetahui kasus Adelina masih bergulir di Malaysia dan Indonesia.
Wahyu Susilo dari Migrant Care memaparkan human trafficking marak terjadi di NTT. "Kasus Adelina termasuk human trafficking, paspor Adelina dibuat di Blitar."
Menurut Wahyu, ada sindikat human trafficking di Medan, Blitar, Atambua yang perlu diungkap.
"Birokrasi yang terlibat. Ada Kepala Disnaker Kupang yang tertangkap memalsukan dokumen," papar Wahyu
Tudingan Migrant Care langsung dijawab oleh Dirjen Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemenaker, Maruli A. Hasoloan,
"Tata kelola di dalam negeri, kita membangun kegiatan di desa sebagai upaya mencegah kasus human trafficking."
Harapan agar pemerintah membuka lapangan pekerjaan yang banyak dan baik serta tidak ada Adelina lainnya yang menjadi korban, disampaikan keluarga Adelina di panggung Mata Najwa.
Satu kalimat akhir disampaikan Ibunda Adelina, "Mama masih ingat Adelina."
Dan semua pun tercekat..

PART 6. SATINAH LOLOS HUKUM PANCUNG ARAB SAUDI 
           Satinah, mantan buruh migran terbebas dari hukuman pancung di Arab Saudi. Uang diyat sebanyak Rp 21 miliar menyelamatkan nyawa Satinah. Fakta pun terkuak, Satinah kerap mendapat penyiksaan di penjara.
"Alhamdulillah saya sudah lebih baik, sekarang saya pakai tongkat tidak lagi pakai kursi roda,"
"Saya tidak ada kegiatan, tangan saya sakit, hanya bersih-bersih rumah, masak masakan kesukaan,"
Satinah sudah 3 kali berangkat ke Arab Saudi.
"Majikan saya galak. Saya sering dipukul, saya pernah dipukul pakai penggaris besi. Saya emosi dan saya pukul majikan saya, dia terkapar tidak bernapas."
Satinah kabur dari rumah majikan, namun bertemu polisi di jalan. Ia pun tertangkap dengan membawa tas majikannya yang ternyata salah ia bawa saat keluar rumah.
Polisi membawa Satinah kembali ke rumah, dan meminta Satinah untuk memeragakan cara Satinah memukul si majikan.
Satinah lalu dipenjara. Saat itu, ia tidak bisa memberi kabar ke pihak keluarga. "Saya tidak bisa komunikasi dengan keluarga. Jadi ketika KBRI berkunjung ke penjara, saya meminta tolong untuk mengirimkan surat kepada keluarga." Satinah.

Jumat, 23 Maret 2018

@MATANAJWA "DUSTA DUNIA MAYA"

             masihkah ada ruang bagi kebenaran, saat data kertas pun bisa di selewengkan.
Berita hoaks tak juga reda, kabar bohong bersliweran di dunia maya |DUSTA DUNIA MAYA | RABU (21 MARET), mulai pukul 20:00 WIB di .
 
Polisi terus memburu mereka yang diduga penebar kabar bohong, jaringan yang meramu informasi yang diragukan kebenarannya, Siapa di belakang jaringan MCA, sindikat yang kini jadi buruan polisi karena diduga menyebarkan konten-konten hoaks Dampak kabar bohong tak bisa disepelekan, bahkan perang di berbagai negara dipicu oleh beredarkan berita hoaks, Media sosial riuh dengan kabar-kabar dusta, cepat tersebar yang memunculkan tanda tanya. Belakangan sepertinya media sosial kita dibanjiri dengan hoaks, ya. Mulai dari isu sehari-hari hingga isu politik. Kamu paling sering dapat hoaks dari media sosial apa?
          



   "Bareskrim sudah menangani beberapa orang. Belum ada perkembangan tersangka, tetapi kalau ketemu akan kami tindak," Setyo Wasisto. "Sampai saat ini belum ada bukti-bukti mengarah keterhubungan antara Saracen dan MCA , Menjelang pilkada ada 4 kelompok cyber, meski cuma ada 3 paslon. Nah, kelompok keempat itu MCA. Mottonya ASBAK, Asal Bukan Ahok," Ismail Fahmi,  


PART 1 . PENGAKUAN ANGGOTA MCA 
           Menurut anggota MCA ini, hampir 19.000 orang bergabung di akun Facebook MCA Grup. Postingan di grup berisikan politik, ilmu agama Islam, juga tentang menagih janji kepada Presiden Jokowi.
"Saya mencermati berita yang berkembang, lalu posting berita benar dengan data. Siapapun bisa posting di akun Facebook itu, tidak ada batasan."
"Saya bingung kenapa ada MCA-MCA lain yang keluar dari konteks, karena MCA asli hanya meluruskan apa yang salah, tidak ada politik," kata anggota MCA.

PART 2. MEMBEDAKAN KELOMPOK MCA
            Pengungkapan kelompok MCA menuai kontroversi. Ada tudingan MCA yang diungkap polisi adalah MCA palsu. Di Mata Najwa, Novel Bamukmin, Humas Persaudaraan Alumni 212 menyatakan, "MCA asli tidak akan mengaku kalau dia anggota MCA, tapi perjuangannya nyata"
"Contohnya begini, saya diserang cebong," papar Novel.
"Siapa itu cebong?" Tanya Najwa Shihab
"Cepat tapi bohong. Ini menyebar. Mereka berikan berita hoaks, kita lawan, "jelas Novel.
Namun menurut Direktur NU Online, Savic Ali, ada yang harus dijelaskan. "Ini harus diclearkan dulu, ini MCA ada yg palsu ada yang asli, nanti ada yang marah. Menurut Bang Novel di IG, FB, Twitter itu palsu semua?"
"Iya itu palsu" tegas Novel
Lalu, yang  asli yang mana, Bang Novel tidak tahu juga yang asli?" lanjut Savic.
Perdebatan antara Savic Ali dan Novel Bamukmin masih berlanjut di Mata Najwa.
Najwa kemudian menanyakan kepada anggota MCA yang identitasnya disembunyikan, "Apakah anda MCA asli?"
 "Memang banyak yang palsu, tapi saya merasa asli, saya ikut berpartisipasi," kata anggota MCA.

PART 3. MOTIF PEMBENTUKAN MCA
            Kelompok ini punya common enemy, Ahok musuh bersama mereka. Karena merasa sama, jadi mereka ikutan. Banyak akun yang berkembang tidak senapas dengan tujuan awal MCA. Karena setelah Pilkada DKI mereka hilang," papar Direktur NU Online Savic Ali.
"Video Rizieq Shihab soal perjuangan dunia maya juga menguatkan perjuangan MCA," kata Novel Bamukmin, Humas Persaudaraan Alumni 212.
Novel kemudian menjelaskan beredarnya isu PKI di media sosial, "Isu PKI itu nyata."
"Jadi Anda mengelola isu PKI?" tanya Najwa Shihab.
"Saya tangkap orangnya," jawab Novel.
"Atas kewenangan apa Anda tangkap?" tanya Najwa.
"Ditangkap diserahkan ke polisi," sanggah Novel.
Keriuhan penonton di studio pun pecah menanggapi jawaban Novel.
Kepolisian lalu menanggapi paparan Novel soal isu PKI. "Saya cek dulu karena sampai saat ini saya tidak terima laporannya" kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.
Sementara berdasarkan data, "MCA muncul pertama kali tanggal 13 Desember 2016," founder Drone Emprit, Ismail Fahmi.
"Kalau dilihat, dia (MCA) tidak mendukung Anies atau AHY. Tapi yang penting hanya menyerang Ahok," tambah Ismail.

PART 4.  KEPENTINGAN POLITIKDIBALIK HOAKS                
            Kepolisian mengelompokkan hoaks menjadi empat, yaitu ekonomi, ideologi, provokasi, dan lelucon.Benarkah polisi tebang pilih menangkap pembuat hoaks?
"Polisi tidak tebang pilih, jika ada serangan kepada perseorangan akan kita tahan, yang mayoritas sekarang terjadi menyerang kepada orang-orang tertentu di Pemerintahan," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.
"Awalnya hoaks ini munculnya dari mana? Dari motif ekonomi sebenarnya. Blogger-blogger, dari judulnya yang bombastis misalnya."
Sementara menurut Direktur NU Online, "Dalam konteks politik, kedua belah pihak pernah bikin hoaks. Yang saya temukan, MCA ini ada sentimen kebencian atas agama dan ras tertentu. Jadi orang-orang yang ga tahu apa-apa jadi terkena dampaknya."
"MCA berakhlak, yang seperti itu MCA palsu!" sergah Novel Bamukmin sambil menunjukkan artikel koran yang memuat perkataan Novel yang ia klaim menjadi viral.
Novel juga menunjukkan panduan dasar MCA, yang katanya dibuat oleh MCA yang asli. Apa saja isinya?

PART 5. POLARISASI JELANG PILPRES             
           Terjadi polarisasi antara yang kelompok pro dan kontra di media maya jika kita masukkan kata kunci Jokowi. Ini bentuk negara demokrasi yang sehat. ketika pemerintah punya tim sukses, harus ada tim yang kontra. Di media sosial ini jadi hal yang normal," kata founder Drone Emprit Ismail Fahmi.

Pemaparan Fahmi dijawab Novel, "Ada kepanikan pihak lawan, dengan menangkapi mereka. Kriminalisasi ulama dan aktivis."
Najwa kemudian meminta tanggapan Kadiv Humas Polri.
"Kalau dikatakan kriminalisasi, orangnya tidak berbuat tapi ditangkap. Tapi kalau dia melakukan itu dia dan ditangkap ya bukan kriminalisasi. Saya tegaskan tidak ada kriminalisasi ulama," pungkas Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.
Novel kemudian membawa kasus Rizieq Shihab di panggung Mata Najwa.
 "Polisi tidak melakukan kriminalisasi. Polisi membutuhkan keterangan dari Rizieq Shihab. Maka beliau harus pulang ke  Indonesia," tegas Irjen Setyo Wasisto.
                     
PART 6. JOKOWI NGAMUK PELAKU HOAKS BAKAL DI GEBUK
            Isu PKI jadi salah satu sorotan dalam persebaran hoaks. Presiden Jokowi beberapa kali membahas isu PKI dalam pernyataan- pernyataannya. Di Mata Najwa, Direktur Informasi dan Komunikasi BIN Wawan Purwanto menyatakan,
"PKI sudah tidak ada, partainya tidak ada karena dilarang. Tapi kalau keturunannya itu masalah lain. Mereka berhak dipilih dan memilih."
"Apakah BIN menemukan ada kebangkitan PKI?" tanya Najwa Shihab.
"Tidak ada kebangkitan partai PKI," tegas BIN.
Dibanding hoaks saat Pilkada DKI Jakarta, Direktur NU Online Savic Ali menjelaskan pergeseran isu hoaks.
"Hoaks marak karena politik. Di Amerika hoaks marak karena politik, di Indonesia juga begitu. Ada pergeseran dari spirit 212 bela Islam, ada kasus Rizieq Shihab, ada bela ulama."
Komentar Savic langsung ditanggapi satir oleh Novel.
Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto menambahkan, "Pemerintah tidak mungkin ikut menyebarkan hoaks, karena tim humas harus punya data dalam menyebarkan informasi."

PART 7.PERANG MELAWAN HOAKS
             Data BIN, 60% informasi yang beredar di dunia maya adalah hoaks. Inilah yang menyebabkan Masyarakat Indonesia AntiHoax menciptakan "Hoax Buster". Aplikasi ini bisa diunduh di Playstore.
"3 fungsi utama dari aplikasi di Playstore: bisa mencari berita hoaks, bisa mendeteksi situs abal-abal, dan masyarakat bisa melaporkan hoaks," jelas Septiaji Eko Nugroho, Ketua Masyarakat AntiHoax.
Ada Patroli Hoaks atau siskamling digital yang saat ini tengah gencar dilakukan. "Silaturahmi di dunia nyata ialah yang dibutuhkan," kata Septiaji
Direktur NU Online Savic Ali menambahkan silaturahmi penting untuk membasmi hoaks, "Harus banyak bertemu, diajak ngopi, jangan cuma ribut di twitter."
Menutup Mata Najwa Dusta Dunia Maya, inilah Catatan Najwa
Dusta bukanlah barang yang baru, manusia sudah kenal sejak dahulu.
Berkat teknologi yang semakin canggih, kebohongan sungguh-sungguh membuat ngeri.
Disinformasi menjalar laksana kobaran api, yang membakar dengan kecepatan tinggi.
Data menjadi alat yang amat mematikan, seperti senjata yang presisi memilah korban.
Sudah banyak bukti bahayanya kabar palsu, gampang memakan korban hingga jumlah beribu.
Mau sampai kapan demokrasi terus diracuni, oleh permainan mengacak-acak informasi.
Rakyat pula yang akan menanggung derita, jika politik terus halalkan segala macam cara.
Persekusi terjadi di mana-mana, saling menghakimi kian merajalela.
Sudahilah propaganda yang memecah belah, hoaks adalah pekerjaan para bedebah.

Kamis, 15 Maret 2018

@mata_najwa "siapa berani jadi presiden?"

JOKOWI DAN PRABOWO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN TERATAS PILPRES

mantan menko kemaritiman @rizal_ramli siap memimpin indonesia untuk tahun 2019, kepercayaan diri untuk terjun memipin indonesia agar dapat menyejahterakan rakyat, janji rizal akan menaikkan pertumbuhan ekonomi10% setiap tahunnya  "motivasinya nihh menurut saya cerita lama" lagi lagi deklarasi capres (belah duren, walaupun enak tapi banyak durinya)
         hatrik rizal 3 kali berturut turut yang kedua kalinya gagal , bagaimana nasib yg ketiga ini?
strateginya untuk menghadapi pertarungan pilpres aktif di media sosial , sentimen positif sebanyak 28% sementara sentimen negatif sebanyak 38%
             rizal ramli terkenal sebagai rajawali ngepret, "indonesia ini tikusnya banyak banget jadi harus di kepret" walaupun dia berasal dari keluarga biasa dia ingin membuktikan anak dari keluarga biasa bisa jadi orang "bisa jadipemimpin negara ini"
menurut @rizalramli kalau jadi wapres belum tentu butuh partai, kalu jadi capres lain lagi, segala sesuatu pasti akan indah pada waktunya.

menurut @burhanmuhtadi meski modalnya rizal ramli tidak banyak dan tidak ada kendaraan politik, seseorang bisa mencalonkan diri jadi presiden jika elektabilitasnya tinggi. dan @burhanmuhtadi juga berpendapat tidak ada partai apapun yang ingin menjadi oposisi , semua pasti ingin menang , itu sebabnya partai perlu mengesung orang orang yang elektabilitasnya tinggi
KETUA UMUM KPB @MUHAIMIN_iskandar cukup cawapres gak perlu capres karna gak enak sama sama kwalisi saling bersaing,
cak imin ada didunia politik tidak datang tiba tiba , sentimen negatifnya hanya 5% tapi dia menyarankan pak jokowi kalau sampai salah pilih wapres maka akan kalah " kalau tidak dipilih sama pak jokowi katanya bisa nyapres

kalau pak prabowo tidak maju maka pak gatot punya kesempatan yg lebih besar untuk menang , karna pemilih pak prabowo akan beralih ke pak gatot karna menurutnya pak prabowo adalah seniornya dan juga menjadi seorang figur, & abdi negara.

       menurut kesimpulan dari @burhan_muhtadi
1. presiden bisa mensosialisasikan dirikapan saja, keliling indonesia sambil bekerja dimana mana 
2. wajar jika tidak mudah mengalahkan petahana, penguasa punya akses keberbagai sumber daya
3. langkah strategis masih banyak disimpan, menunggu unt di buka di akhir tikungan
4. segala kemungkinan masih terbuka ,entah berupa blunder petahana hingga munculnya poros ketiga
5.inilah nikmatnya hidup dialam demograsi, berbagai manuver tdk bisa dijegal sekehendak hati.

Biarkan seluruh rakyat menyimak lebih dulu, mendengarkan ragam visi dan ide tanpa pandang bulu.   oke....... *^_^*

Kamis, 08 Maret 2018

GELANGGANG TINJU JOKOWI @Matanajwa

Pilpres satu tahun lagi jokowi dicalonkan kembali oleh sejumlah partai pendukung, bagaimanakah dengan prabowo subianto? apakah akan maju kembali?


PERKARA HUKUM ( KEJAR ,SELESAIKAN,TUNTAS) BISA MENCEDERAI BANGSA
     Nama kepala staff kepresidenan moeldoko belakangan muncul  kedalam bursa pendamping jokowidodo 2019 @generalmoeldoko  berusaha untuk mengungkap MCA itu termasuk dalam ekstracordinary crime (sangat berbahaya)
         sedangkan menurut @mardinialisera (ketua dpp pks) penangkapan para pelaku  MCA ini hanya bentuk drama saja. untuk pendapat dari@arizapatria (ketua dpp gerinda) akun lambe turah & seword masih  berkeliaran diluar belum di tindak oleh pemerintah, padahal akun tersebut dapat memecah belah bangsa.
        @vivayogamauladi (wakil partai pan) berpendapat seharusnya tidak semua keritikan dianggap hoax. @mardanialisera  mengemukakan  pelemahan kpk di dpr  tidak dilakukan apa apa oleh pemerintah , seperti sedang membangun istana pasir kalau pemerintahannya tidak mau di kritik.

KONTROVERSI KUNJUNGAN PARPOL KEISTANA
          Kecurigaan publik pertemuan jokowi terhadap partai partai politik
@moeldoko berpendapat presiden bisa menerima siapa saja di istana, masa presiden dilarang untuk berkomunikasi"kalian aja yang baper"
@arizapatria bapak prabowo datang keistana tidak membicarakan tentang pilpres, tapi hanya untuk silahturohmi dan menjaga persatuan NKRI.

RAPOR KINERJA PEMERINTAHAN PRESIDEN JOKOWIDODO

Direktur exsecutive indo barometer muhammad qodari mengatakan sebanyak lebih dari 60 persen warga yang disurvei puas terhadap kinerja pemerintahan jokowidodo, untuk incombent angka 60 persen itu baik, tetapi masih rawan, idealnya tingkat kepuasan terhadap presiden itu di 80 persenan , waktu jamannya pak sby 80 persen maka sby bisa seng ada lawan.

 kesimpulannya:
1. politik elektoral bukanlah dueel brutal tanpa batasan , kompetisi adalah persaingan didalam         peraturan 
2. jika aturan main di langgar seenaknya, demokrasi menjelma sekedar kelahi
3.para elit mesti tau batas dan etika, sebab pemilu bukan gelanggang adu domba 
4. walau ada kekalahan dan kemenangan , kontensasi dilakukan dengan elegan 
5.rebut hati rakyat dengan cara cara yang baik
6.bukankah pemimpin pada dasarnya adalah pelayan, bukan brtindak selayaknya sang tuan
7.menempatkan rakyat dalam posisi yang luhur, bukanlah serdadu dimedan tempur